Kendari, sultrademo.co – Lembaga survei Lingkaran Survei Sulawesi (LSS) melakukan pembakalan kepada anggota surveyor menjelang pelaksanaan penelitian, Senin (28/8/2023). Kegiatan tersebut di ikuti sebanyak 30 orang.
“Kegiatan workshop ini tidak lain untuk memberikan pembekalan bagi para surveyor yang akan mengumpulkan data dilapangan,” kata Ketua Panitia Dr M Najib Husein disalahsatu hotel di Kendari, Senin (28/8/2023).
Menurut Najib, pentingnya pembekalan itu agar surveyor bisa mendapatkan gambaran seperti apa lokasi yang akan dikunjungi nantinya.
“Ini juga sebagai sebuah ajang pembuktian bahwa yang namanya survei itu tidak langsung turun dilapangan. Tetapi perlu ada pembekalan agar mereka di isi terlebih dahulu dan untuk menghindari bahwa survei itu terkesan hanya perpanjangan tangan dari orang-orang tertentu,” tutur Najib.
Adapun yang menjadi fokus penelitian, kata Pengamat Politik Sultra ini, terkait kepuasan masyarakat selama ini terhadap keberlangsungan proses roda pemerintahan. Yang akan berlangsung selama satu bulan.
“Sekaligus melihat bagaimana kedepannya siapa yang punya potensi untuk maju kedepan. Baik itu Gubernur, Bupati maupun pemilihan legislatif nanti,” imbuhnya
Senada dengan itu, Direktur Eksekutif LSS Andi Muh Hasgar menambahkan untuk hasil dari penelitian tersebut selanjutnya akan direkomendasi ke pemerintah.

“Terkait upaya-upaya apa yang akan dilakukan pemerintah untuk memperbaiki tatanan pemerintahan. Dan juga pelayanan yang baik kepada masyarakat,” tandasnya.
Adapun Komisaris Utama LSS Arafat menengkan lembaga tersebut telah didirikan sejak tahun 2020. Dan pada tahun 2021 telah dinaungi oleh berkumpul pada perkumpulan survei opini publik Indonesia (Persepi).

“Kita telah melakukan servei selama dua kali sekaligus mendampingi Bupati Buton Utara yang terpilih Ridwan Zakariah dengan selisi 0,3 persen dari hasil perhitungan KPU Sultra,” paparnya.
Adapun untuk survei kali ini telah mendapatkan izin dari Kesbangpol Sultra. Arafat berpesan bagi serveyor harus memahami kondisi wilayah setempat, menghargai peraturan yang ada di wilayah itu, menghormati setiap bertamu di rumah-rumah benduduk.
“Ketika anda melakukan servei upayakan hasil survei responden kita itu berdasarkan pikiran reponden,” pungkasnya.
Laporan: Muh Sulhijah